Senin, 20 Juli 2009

amstud UAS

Paper Akhir Eva Nur Mazidah

American Studies NIM 120710209

KARYA SASTRA AMERIKA: EKSPRESI DAN KRITIK TERHADAP DEPRESI HEBAT

Setiap sejarah merupakan sepenggal kisah yang tertinggal, terutama yang terekam pada karya sastra. Salah satu dari sekian banyak sejarah tersebut yakni sejarah Depresi Hebat yang menyerang ekonomi dan melabilkan kondisi politik dan sosial Amerika Serikat. Hal tersebut ternyata direfleksikan dalam karya sastra dalam bentuk fiksi. Meskipun dalam bentuk fiksi, atmosfer yang diadirkan dalam cerita merupakan mimetik tragedi nyata masa lampau.

Dalam tulisan ini akan dibahas sejarah dan seluk beluk Depresi Hebat, bentuk karya sastra abad 20an, dan ekspresi dan kritik karya sastra Amerika terhadap Depresi Hebat.

LATAR BELAKANG TERJADINYA DEPRESI HEBAT

Sebelum tahun 1920, Amerika menikmati kesejahteraan hidup dengan cepatnya perkembangan bisnis. Calvin Coolidge mengatakan bahwa bisnis orang Amerika adalah berbisnis. Hal tersebut menggambarkan setidaknya kondisi kebijakan pemerintah pada saat itu. Selama 1920an, Coolidge, Wakil Presiden Amerika Serikat, mendukung sekali kebijakan ekonomi konservatif. Dalam tahun-tahun kepemimpinannya, bisnis swasta mendapatkan banyak bantuan pinjaman, kontrak-kontrak menjanjikan, dan sebagainya. Namun di sisi lain, seperti pertanian, kebijakannya dengan partai Republik mendapatkan banyak sekali kecaman dari berbagai pihak karena petani hanya mandapat bagian kecil dari kesejahteraan tersebut, tidak seperti tahun 1900 sampai 1920. Antara tahun-tahun tersebut, mereka mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda akibat dari Perang Dunia. Banyak sekali permintaan tak terduga untuk hasil pertanian. Namun, akhir 1920, permintaan menurun tajam dan semua harga pun merosot drastis. Sebab komoditas yang terlalu banyak dan pangsa pasar tidak ada, mereka mengalami kerugian yang sangat besar apalagi pasar dalam negeri juga tidak banyak. Jadi, sebelum Depresi Hebat, mereka sudah mendapatkan serangan Depresi lebih dulu.

Lain halnya dengan bisnis. Awal tahun 1920an belum menjadi awal serangan bagi dunia bisnis, terutama bisnis automotif. Bisnis automotif bisa dikatakan cukup penting pada saat itu meskipun pertanian sudah jatuh duluan. Antara tahun 1920 dan 1925, pengguna mobil meningkat tajam dari 9.000.000 je 20.000.000 dan mencapai 27.000.000 pada tahun 1930. Hal tersebut ternyata juga mempengaruhi faktor-faktor ekonomi yang lain seperti industri bahan bakar dan oli, dealer mobil, restoran-restoran tepi jalan, dan sebagainya. Selain itu juga, kebijakan yang dibuat pemerintah kebanyakan mengarah pada hal-hal tersebut seperti pembangunan jalan raya dan jalan tol. Meskipun keadaan ekonomi di beberapa sektor hancur, mereka tidak perduli.

Tahun 1929, orang-orang kaya berinvestasi besar-besaran pada pasar saham tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Ketika Depresi Hebat melanda, mereka semua hancur. Hal ini bisa dikatakan sebagai kehancuran masal karena tidak hanya Amerika Serikat yang lumpuh tetapi juga Inggris, Jerman, dan Perancis.

Pada saat terjadi Depresi Hebat, banyak orang kehilangan harta benda, rumah, pekerjaan, dan lain-lain. Tiga dari empat orang di antara 12.000.000 kehilangan pekerjaan. Menurut Hoover, Presiden Amerika Serikat saat itu, apa yang terjadi di tersebut merupakan perputaran roda bisnis ynag natural. Karena mengadopsi system ekonomi Laisses Faire, pemerintah tidak bisa ikut campur dan keadaan tersebut akan kembali normal dengan sendirinya. Meskipun pemerintah memberikan bantuan, banyak orang yang tidak bisa menjalani keadaan tersebut. Perbaikan ekonomi pun cenderung untuk perusahaan-perusahaan besar sehingga timbul asumsi kalau kebijakan Partai Republik tersebut henya memihak orang-orang kaya. Saat itu, muncullah istilah “Hoovervilles” untuk menandai keadaan saat itu, kritik atas keadaan pahit yang mereka alami.

Ada beberapa penyebab Depresi Hebat. Pertama, thaun 1920an merupakan keadaan labil perekonomian dunia. Dolar Amerika secara tidak langsung membawa kearah defisit dan pemulihannya dari tahun 1925 ke 1930 membawa kesejahteraan bagi Amerika Serikat. Sayangnya, nilai tukar internasional yang baru berakibat fatal saat kredit dari Amerika Serikat turun. Kedua, depresi panjang yang sebelumnya menyerang Amerika Serikat semakin bertambah parah. Saat Depresi Hebat, hal tersebut ternyata juga berbuntut panjang pada ribuan bank daerah. Selain itu, sistem Laisses Faire tidak memperbolehkan campur tangan pemerintah sehingga pemerintah tidak bias mengontrol perekonomian negara.

Bukan hanya masalah ekonomi yang menjadi korban dari Depresi Hebat, melainkan juga keadaan sosial dan politik. Hal pertama yang diserang yakni rumah, keluarga. Ribuan keluarga banyak yang harus tinggal serumah dan apartemen. Pertengkaran ayah dan anak meningkat seiring sulitnya lapangan pekerjaan. Selain itu juga terjadi penurunan angka pernikahan dan kelahiran. Di sisi lain, pada dua tahun pertama Depresi Hebat, angka perceraian naik dari 163 ke 173 per 1000 pernikahan.

Selain rumah, pendidikan juga menjadi korban Depresi Hebat. Di beberapa negara bagian, siswa baru yang masuk menurun sampai 8,5 persen. Dana yang dikeluarkan pemerintah untuk sekolah dan kuliah turun dari 18 persen ke 84 persen. Gaji guru pun ikut turun apalagi ynag mengajar di swasta.

Banyak sekali problem yang dihadapi saat Depresi Hebat. Namun di sisi lain, Depresi Hebat membawa sebagian dari mereka pada kreativitas seperti di bidang karya sastra. Dalam paper ini akan dibahas tentang karya sastra abad 20an, ekspresi dan kritik terhadap Depresi Hebat dalam karya sastra Amerika.

KARYA SASTRA AMERIKA ABAD KE-20

Abad 20 merupakan perkembangan instabilitas sosial. Pengaruh intelektualitas dan material menjadi membingungkan dan juga timbul ketidakhadirannya pandangan hidup. Hal tersebut menjadi tanda, pada beberapa decade terakhir abad ke-19, penegasian terhadap Viktorianisme. Selain itu, juga ada penyesuaian antara ide lama dan ide baru. Penyebabnya mudah yakni selama Perang Dunia, orang-orang menjadi perduli akan dampak negatif perang terhadap keharmonisan dunia. Perekonomian telah menghancurkan kesejahteraan masyarakat seperti kehidupan sosial dan krisis financial tahun 1929 atau Depresi Hebat.

Kegagalan dalam upayanya menciptakan dunia yang lebih baik berujung pada rasa kekecewaan terutama pada generasi muda. Mereka melepaskan diri dari tradisi dan kepercayaan yang ada. Dampak yang lain yakni devaluasi dari personal individu. Keyakinan mereka telah sirna dan digantikan oleh ketakutan dan pesimisme.

Berdasar pada kebiasaan orang Amerika yang memiliki ketertarikan pada membaca dalam mengisi waktu luang, karya sastra mencadi bagian di dalamnya (Mauk et. al., 2005). Banyak sekali macam karya sastra seperti novel, cerita pendek, puisi, drama, dan lainnya yang menjadi konsumsi orang Amerika. Dalam paper ini akan dibahas hanya tentang novel dan puisi karena keterbatasan sumber informasi.

Berbicara tentang puisi, tahun 1915 merupakan masa peralihan dalam teknik penulisan puisi. Bias dibilang perubahan ini sebagai penanda dari kebebasan dan penolakan. Mereka menunjukkan kebebasan dari bentuk Puisi Lama yang dengan cara menolak semua tradisi dan aturan-aturan seperti meter, rima, stanza, dan lainnya. Sebagai hasilnya, puisi menjadi seperti prosa ritmikal. Puisi Baru disini menyarakan imej asli bukan diksi yang samar-samar atau klise-klise Viktorian. Puisi Baru berubah dari seruan emosi menjadi intelektualitas dengan alusi dan satire. Hal itu menggambarkan kesadaran sosial yang lebih besar dengan cara bermain imej dan symbol serta bersifat kosmopolitan.

Pada Oktober 1929, kondisi sosial dan ekonomi mengalami kehancuran masal. Namun hal tersebut tidak serta merta berpengaruh secara langsung terhadap karya sastra tahun itu. Beberapa tahun kemudian, hal tersebut menjadi diksi nyata. Para pujangga beralih pada masalah-masalah ekonomi dan sosial.

Puisi dipengaruhi oleh kelumpuhan umum, tidak mampu mengungkapkan kritik kecuali dengan negasi. Ada beberapa bukti jika para pujangga-pujangga muda terpengaruh secara dalam oleh Depresi tersebut. Mereka kemudian lebih cenderung mengutarakan keraguan, kebingungan, dan keputusasaan.

Gaya pun berubah lebih sesuai dengan aroma perubahan tempo, kecepatan yang tinggi, dan kekerasan. Manner pun bergantian dari kasar ke pahit. Iramanya lebih tajam ketimbang pedih. Attacknya tidak teratur, kegelisahan staccato. Tingkah personalnya penuh dengan kecurigaan. Mereka terpisah oleh kontradiksi klaim-klaim dari kekosongan rencana. Hasilnya adalah sebuah kontradiksi dari kebingungan dari bagian dalam dan luar. Banyak puisi-puisi tahun 1930an yang tidak hanya merekam Depresi Hebat tetapi juga menjadi usaha untuk manganalisanya. Sebagai tambahan, saat itu juga terjadi pertumbuhan pujangga idiomatic seperti William Carlos Williams, Hart Crane, Horace Gregory, Kenneth Fearing, Kenneth Patchen, dan Delmore Schwartz.

EKSPRESI DAN KRITIK DALAM KARYA SASTRA AMERIKA TERHADAP DEPRESI HEBAT

Dalam menulis karya sastra, tidak dapat terlepas dari adanya campur tangan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik yakni semua elemen yang ada dalam teks seperti tema, diksi, gaya bahasa, dan lainnya. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah elemen-elemen yang mempengaruhi pembentukan unsur-unsur intrinsik seperti latar belakang pengarang, kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya, dan lainnya.

Dikatakan bahwa Depresi Hebat merupakan salah satu periode kekreativitasan orang Amerika (Fischer,2008). Mungkin hal ini banyak dipertanyakan karena secara nyata Depresi Hebat membawa kesengsaraan, kekerasan, kegagalan, dan lainnya. Namun di dunia kesusastraan, ini menjadi ladang baru untuk dieksplorasi-baik sebagai kritik atau ekspresi. Tema-tema umum yang biasanya ada di dalam karya sastra masa tersebut biasanya tentang keputusasaan, pesimisme, kemiskinan, korupsi, dan beberapa melodrama-genre baru saat itu- seperti opera sabun, cerita detektif, dan sebagainya.

Banyak sekali penulis yang menulis tentang Depresi Hebat baik dalam bentuk novel, poetry, lirik, cerita pendek, dan sebagainya. Banyak dari mereka mengusung berbagai reaksi terhadap zaman tersebut karena akibat yang disebabkan Depresi Hebat menghancurkan beragam aspek kehidupan dalam masyarakat.

Fiksi Amerika selama Depresi Hebat memberi tanda adanya arus berlawanan dari pikiran dan tantangan untuk demokrasi yang membingungkan orang Amerika (link, 1963). Adalah F. Scott Fitzgerald yang menyuarakan lewat tulisannya seperti Tender Is the Night, 1934. Selain itu ada Ernest Hemingway yang merusak tatanan standar tulisan sastranya sendiri dan meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan dalam sejumlah karyanya seperti Death in the Afternoon, 1932, dan Winner Takes Nothing, 1933.

Kesengsaraan masal selama Depresi Hebat menyebabkan keputusasaan sementara harapan adanya penyelamatan, baik melalui reformasi kapitalisme atau menghancurkannya, melahirkan sebuah analisa karakteristik terhadap sistem Amerika dan perubahan politik, ekonomi, dan sosial. Kritik-kritik tersebut salah satunya merupakan bentuk kritik pedas terhadap kapitalisme Amerika-yakni berasal dari John Dos Passos. Dia menggunakan beragam teknik kesusastraan untuk merekonstruksi gambaran kehidupan masyarakat Amerika dari tahun 1900 sampai 1929 seperti dalam The Forty-Second Parallel, Nineteen-Nineteen, dan The Big Money. Dalam triloginya yang lain, dia melanjutkan kisah-kisah berlatar pada Depresi Hebat dan New Deal seperti Adventures of A Young Man, Number One, dan The Grand Design.

Kritik-kritik pedas yang lain tentang Depresi Hebat yakni berasal dari penulis proletarian-Marxist, komunis, dan para pengelana- yang menjadikan novel sebagai alat propaganda. Mereka melebihi-lebihkan kesalahan kapitalisme, mengagungkan “orang kecil”, dan memberi tanda kemenangan yang tidak diwariskan. Mereka, golongan para penyimpang seperti Dos Passos, Farrel, Steinbeck, dan penulis naturalis negro, Ricard Wright, menggunakan tema proletarian namun tidak menyerahkan begitu saja integritas artistik pada komisaris Union Square. Mereka menulis atas nama ekonomi dan sosial akan atas nama kelihaian mereka dalam dunia kesusartraan.

Berbicara tentang novel, salah satu novel yang bertemakan Depresi Hebat adalah karya-karya John Steinbeck. Dari keadaan Depresi Hebat tersebut, Steinbeck menulis tentang The Grapes of Wrath yang memuja kesederhanaan, kehidupan pedesaan dan Of Mice and Men yang merefleksikan apa yang terjadi pada Depresi Hebat baik ekonomi dan sosial.

Selain itu pula, juga ada karya-karya lain. The Disinherited dari Jack Conroy, 1933, sebuah kronologi dari para pekerja industri di era Depresi Hebat, yang menyuarakan kesedihan dan sinisme. A Light in August, 1932, dan Absalom! Absalom!, 1936, oleh William Faulkner juga muncul sebagai karya sastra Amerika. Ada pula Dashiel Hammet, dengan Red Harvest, Josephine Johnson dengan Now in November, John Steinbeck dengan In Dubious Battle, Dalton Trumbo dengan Johnny Got His Gun, Their Eyes Were Watching God oleh Zora Neal Huston, To Kill a Mocking Bird oleh Harper Lee, The Hungry Years oleh T. H. Watkins, dan sebagainya.

Untuk dunia puisi, ada beberapa puisi yang bertemakan tragedi Depresi Hebat seperti karya Edwin Arlington Robinson-The Dean of American Poetry. The House on The Hill miliknya merefleksikan keadaan orang-orang dalam menghadapi banyak kehilangan karena serangan Depresi Hebat. Selain itu ada Merrill Moore dengan The Noise That Times Make, puisi lirik yang dinyanyikan oleh Jay Gorney dan E. Y. Harburg, Brother Can You Spare A dime? Yang bercerita tentang keadaan Hoovervilless, B. Braggs dengan I Dreamed I Saw Phill Ochs Last Night, Tears oleh Lizette Woodsworth Reese, dan juga Aint Gonna Be Treated This Way oleh Woody Guthery.

SIMPULAN

Dari sedikit penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa penderitaan dan kesengsaraan yang dihadapi pada masa Depresi Hebat tidak begitu saja lenyap dari ingatan. Keadaan tersebut direkam dengan bentuk lain melalui keindahan bahasa sastra. Penderitaan tersebut juga tidak berakhir pada kesakitan tetapi malah memunculkan berbagai macam kreativitas para pengarang dan pujangga untuk mengolahnya menjadi karya-karya hebat.

DAFTAR PUSTAKA

Bekker, A. SVD. 1975. Outlines of English and American Literature. Ende: SMAK Syuradikara Press.

Fischr. Kim. 2008. Great Depression, Great Creativity. http://www.temple.edu/newsroom/2008_2009/12/stories/depression_creativity.htm diakses pada 27 Juni 2009

Link, Arthur S.. 1963. American Epoch: A History of the United States Since 1890’s. Second Edition. New York: Alfred A. Khoff Inc.

Literary Criticism and Theory of Criticism. 2009. http://www.cscs.umich.edu/~crshalizi/notebooks/lit-crit.html diakses pada 27 Juni 2009.

Mabry, Donald J. Great Depression and Hebert Hoover 1927-1033. http://historicaltextarchive.com/sections.php?op=viewarticle&artid=603 diakses pada 27 Juni 2009.

Mauk, D dan J. Oakland. 2005. American Civilization: An Introduction. Fourth Edition. London: Rouledge.

Popular Culture and Literature During the Depression. (u.i).

http://www.sparknotes.com/testprep/books/sat2/history/chapter17section3.rhtml diakses pada 27 Juni 2009.

Untermeyer, Louis. 1962. Modern American Poetry. New York: Horcour, Brace and World, Inc.

Whitney, Francis, et. al. 2004. Garis Besar Sejarah Amerika. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar