EVA NUR MAZIDAH
120710209
AMERICAN STUDIES
REPORT 6
Sejak awal kedatangan orang-orang Eropa di Amerika, bisa dikatakan kehidupan native Americans semakin menderita. Hal itu disebabkan oleh sikap orang-orang Eropa yang menganggap native Americans sebagai ancaman yang harus disingkirkan. Meskipun native Americans pernah berperang melawan koloni-koloni Inggris tahun 1620-1630an, namun usaha mereka gagal karena kekuatan militer lawan jauh lebih kuat. Selanjutnya mereka mengusir native Americans ke wilayah pedalaman, memperbudak mereka, dan bahkan mendeportasi mereka. Selain itu, adakalanya para Settlers juga menjanjikan tempat reservasi dan iming-iming lain untuk native Americans seperti "indian reservation" yang pada akhirnya digunakan untuk secara paksa mengasismilasi native Americans , meskipun pada akhirnya sangat tidak mungkin berhasil.
Setelah proklamasi Amerika Serikat, pemerintah memperlakukan suku-suku tersebut sebagai taklukkan perang dan mengambil tanah mereka secara paksa. Di sisi lain pemerintah mengirimkan guru dan misionaris yang mengubah mereka menjadi petani yang bisa hidup di masyarakat Amerika. Banyak hal pahit yang dialami native Americans sedangkan pemerintah seolah-olah membantu mereka, mengasimilasi mereka, tetapi pada akhirnya mereka juga masih tetap sengsara, seperti pada saat penggusuran 100.000 ribu native Americans ke wilayah Indian Territory yang memaksa mereka beradaptasi di wilayah yang sangat jauh berbeda dengan wilayah mereka terdahulu. Banyak dari mereka yang gagal bertahan hidup dan semua yang dijanjikan pemerintah tidak ada. Mereka pun banyak yang terjerumus pada ketergantungan, alkohol, dan kemiskinan.
Perkembangan pun muncul seiring berjalannya waktu, pergerakan "Self-Determination" contohnya. Pergerakan ini berhasil melobi pemerintah wilayah untuk memberikan perlakuan yang sama dan pemerintahan sendiri. Hal itu berhasil pada tahun 1968 ketika pasal tentang peraturan hak-hak asasi orang indian disahkan. Peraturan "Self-Determination" yang disahkan pada tahun 1975 memberikan kesempatan pembangunan ekonomi dan sosial pada native Americans, aeperti 20 % minyak As dan 2/3 uranium berada di wilayah reservasi milik native Americans. Berdasarkan sensus 1990, satu dari empat native Americans tinggal di wilayah Reservation Indians, tiga yang lain tinggal di wilayah urban dimana pekerjaan lebih banyak dan bervariasi. Kegagalan native Americans dalam menjalani hidup di kota membuat 20 % dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan, gaji rendah, kurang berpendidikan, pengangguran, dan sebagainya. Data tahun 2001 menunjukkan bahwa sebagaian besar "Reservation Indians" masih hidup dengan kondisi yang memprihatinkan. Mereka memiliki jumlah terbesar pengangguran, pecandu alkohol, putus sekolah, dan bunuh diri. Mungkin hal itu juga pengaruh dari trauma kehidupan masa lalu, ketika ketenangan hidup mereka terusik oleh kedatangan orang-orang Eropa yang secara membabi buta merampas apa yang seharusnya menjadi milik mereka.
120710209
AMERICAN STUDIES
REPORT 6
NATIVE AMERICANS
Sejak awal kedatangan orang-orang Eropa di Amerika, bisa dikatakan kehidupan native Americans semakin menderita. Hal itu disebabkan oleh sikap orang-orang Eropa yang menganggap native Americans sebagai ancaman yang harus disingkirkan. Meskipun native Americans pernah berperang melawan koloni-koloni Inggris tahun 1620-1630an, namun usaha mereka gagal karena kekuatan militer lawan jauh lebih kuat. Selanjutnya mereka mengusir native Americans ke wilayah pedalaman, memperbudak mereka, dan bahkan mendeportasi mereka. Selain itu, adakalanya para Settlers juga menjanjikan tempat reservasi dan iming-iming lain untuk native Americans seperti "indian reservation" yang pada akhirnya digunakan untuk secara paksa mengasismilasi native Americans , meskipun pada akhirnya sangat tidak mungkin berhasil.
Setelah proklamasi Amerika Serikat, pemerintah memperlakukan suku-suku tersebut sebagai taklukkan perang dan mengambil tanah mereka secara paksa. Di sisi lain pemerintah mengirimkan guru dan misionaris yang mengubah mereka menjadi petani yang bisa hidup di masyarakat Amerika. Banyak hal pahit yang dialami native Americans sedangkan pemerintah seolah-olah membantu mereka, mengasimilasi mereka, tetapi pada akhirnya mereka juga masih tetap sengsara, seperti pada saat penggusuran 100.000 ribu native Americans ke wilayah Indian Territory yang memaksa mereka beradaptasi di wilayah yang sangat jauh berbeda dengan wilayah mereka terdahulu. Banyak dari mereka yang gagal bertahan hidup dan semua yang dijanjikan pemerintah tidak ada. Mereka pun banyak yang terjerumus pada ketergantungan, alkohol, dan kemiskinan.
Perkembangan pun muncul seiring berjalannya waktu, pergerakan "Self-Determination" contohnya. Pergerakan ini berhasil melobi pemerintah wilayah untuk memberikan perlakuan yang sama dan pemerintahan sendiri. Hal itu berhasil pada tahun 1968 ketika pasal tentang peraturan hak-hak asasi orang indian disahkan. Peraturan "Self-Determination" yang disahkan pada tahun 1975 memberikan kesempatan pembangunan ekonomi dan sosial pada native Americans, aeperti 20 % minyak As dan 2/3 uranium berada di wilayah reservasi milik native Americans. Berdasarkan sensus 1990, satu dari empat native Americans tinggal di wilayah Reservation Indians, tiga yang lain tinggal di wilayah urban dimana pekerjaan lebih banyak dan bervariasi. Kegagalan native Americans dalam menjalani hidup di kota membuat 20 % dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan, gaji rendah, kurang berpendidikan, pengangguran, dan sebagainya. Data tahun 2001 menunjukkan bahwa sebagaian besar "Reservation Indians" masih hidup dengan kondisi yang memprihatinkan. Mereka memiliki jumlah terbesar pengangguran, pecandu alkohol, putus sekolah, dan bunuh diri. Mungkin hal itu juga pengaruh dari trauma kehidupan masa lalu, ketika ketenangan hidup mereka terusik oleh kedatangan orang-orang Eropa yang secara membabi buta merampas apa yang seharusnya menjadi milik mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar