EVA NUR MAZIDAH
120710209
AMERICAN STUDIES
REPORT 5
120710209
AMERICAN STUDIES
REPORT 5
AMERICAN FRONTIER
Perpindahan ke wilayah barat dimulai pada tahun 1600-1900an. Para penghuni wilayah perbatasan biasanya tinggal di tempat jarang penduduk. American frontier membawa kebudayaan dan hukum bersama mereka kamanapun mereka pergi dan menetap. Di sana mereka menjalani hidup yang keras sehingga mereka harus bisa bertahan hidup dan harus memiliki kondisi fisik yang kuat dan kesabaran. Untuk itu mereka juga perlu memiliki pengetahuan bagaimana bertanam, memotong kayu, memegang senjata yang pada intinya mereka harus bisa memproduksi makanan, melindungi diri, dan sebagainya.
Awal mulanya, American frontier tinggal dan bertahan hidup dengan membangun tempat tinggal sementara. Setelah itu, mereka membuat kabin permanen dan setelah keadaan mereka sudah tetap, mereka mendirikan perkampungan, sekolah, dan toko-toko.
American frontier merupakan orang-orang yang mandiri baik dalam mendapatkan suplai makanan, membuat alat-alat rumah tangga, memperbaiki barang, dan sebagainya. Rumah-rumah pada masa american frontier pun beragam sesuai dengan kondisi dimana mereka tinggal. Di wilayah east Mississippi River, mereka mendirikan rumah kabin (Cabin Log). Di wilayah padang rumput Texas Pandhandle sampai ke dataran rendah Dakota, mereka membuat rumah Sod(dari tanah dan akar pohon) dan di daerah Southwest, mereka membuat rumah susun/ adobe house. Baik sod houses maupun adobe houses sama-sama menggunakan kulit hewan untuk pintu dan jendela.
Meskipun Disana dijelaskan kalau American frontier berjasa dalam membentuk nilai-nilai budaya (seperti mandiri, individuais, egalitarian, dll), saat ini kabanyakan orang amerika lebih prihatin terhadap keadaan orang-orang Indian yang banyak dibunuh, tanahnya diambil, dan kabudayaanya hancur. Meskipun mereka mendapatkan sebagian kecil tanah(tampat reservasi) dari pemerintah, namun hal itu hanya memberikan mereka kesengsaraan.
Berbicara tentang kemandirian, para pendahulu terebut dituntut untuk bisa hidup mandiri. Mereka mendirikan rumah, berburu, meramu, dan sebagainya. Hal itu yang akhirnya membentuk mereka menjadi individualis yang bersifat keras “rugged individualism” (secara fisik kuat dan mampu bertahan hidup di alm yang keras). Disini dijelaskan dua macam pahlawan “rugged individualism” yang masing-masing dibentuk oleh tingkat kehidupan yang berbeda. Pertama, sebelum Perang Saudara tahun 1860an. Perjuangan utama mereka adalah melawan kekejaman hutan belantara dan kemampuan bertahan hidup. Tokoh yang paling terkenal adalah Daniel Boone. Kedua, berlangsung dari tahun 1860 sampai tahun 1890an. Perjuangan mereka bukan lagi menaklukkan alam, melainkan menaklukkan orang-orang yang dianggap lawan seperti native Americans dalam mendapatkan tanah. Untuk itu muncullah istilah “the wild west”. Mereka merupakan para petarung, A defender good against evil. Tokoh yang paling tekenal adalah Jesse James dan Wyatt Earp.
Dari tipe kedua tersebut, lahir pula istilah “macho” yang merujuk pada pria dan kekuatan. Hal tersebut menunjukkan kekuatan pria lewat pertarungan fisik. Gambaran tentang rugged individualism ini dikritisi karena beberapa hal. Rugged individualism terlalu berlebihan dalam menunjukkan pentingnya “complete self-reliance” dan kurang dalam menunjukkan pentingnya kerja sama dalam membangun bangsa. Kedua, yang ditonjolkan hanya sosok pria yang maskulin padahal wanita juga berperan banyak penting pada masa itu. Selanjutnya, rugged individualism terlalu menekankan pada kekerasan dan penggunaan senjata dalam menyalesaikan masalah. Hal tesebut bahkan sampai sekarang masih menjadi perdebatan sebagaimana NRA dan Handgun Control, Inc.
Selain masalah-masalah di atas, hal positif yang dapat diambil dari American frontier adalah self-reliance yang membangkitkan spirit of inventiveness. Mereka saat itu dituntut mampu memenuhi kebutuhan hidup masing-masing dan menghadapi masalah yang membutuhkan solusi-solusi baru. Hal itu akhirnya memaksa mereka dalam melakukan berbagai macam percobaan dan penemuan. Keinginan tersebut menjadi perjanjian baru bagi mereka bahwa “ a can-do spirit” menjadi kebanggaan dan inspirasi optimisme kalau setiap masalah pasti ada solusinya.
Akhirnya, The frontier merupakan ekspresi kebebasan individu, kemandirian, dan juga kesamaan dalam kesempatan. Itulah yang sampai sekarang mereka pegang sebagai nilai-nilai budaya nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar